Tujuan koperasi yang utama adalah memenuhi kebutuhan hidup anggota-anggotanya dengan jalan menyelenggarakan aktivitas ekonomi secara bersama-sama. Letak kekuatan koperasi adalah kolektivitas . Maju mundurnya sebuah koperasi sangat ditentukan oleh seberapa mampu para anggotanya mempertahankan kolektivitas itu.
Kolektivitas (jamaah) adalah anjuran syariah. Betapa pentingnya kolektivitas itu sehingga dalam ibadah ritual pun seperti salat lima waktu, kita umat Islam diperintahkan untuk mengerjakannya secara berjamaah. Kolektivitas adalah modal sosial yang amat diperlukan untuk mencapai kemajuan. Betapa pun umumnya usaha, walaupun bermodal kecil, jika kita bersatu, berjamaah, seluruh anggota bersatu maka kita akan kuat. Agar semangat kolektivitas dalam berkoperasi tetap terjaga maka kita mencoba melakukan paling tidak dua hal.
Pertama, membangun komitmen dan kepercayaan (trust) antara pengurus dan anggota. Anggota benar-benar merasakan manfaat dengan adanya koperasi. Kalau anggota pinjam ke bank yang gemuk banknya. Tapi kalau anggota ajukan pembiayaan ke koperasi, kita membesarkan koperasi milik kita dan kita mendapatkan SHU. Karena itu, mari kita galakkan penggunaan produk koperasi milik kita. Selanjutnya, penilaian anggota terhadap pengurus. Pelayanan terhadap anggota kita tingkatkan dengan dukungan kantor yang cukup repsentatif serta adanya sistem informasi keuangan yang baik. Kedua, mengedapankan kepentingan anggota, artinya anggota mengendalikan sepenuhnya ke arah mana dan bagaimana usaha koperasi itu dilaksanakan.
Manfaat yang terasa dari kolektivitas itu adalah penghematan. Maksudnya dengan menjadi anggota koperasi, anggota sebagai konsumen dapat mengeluarkan biaya lebih sedikit atau paling tidak sama untuk memperoleh barang dibandingkan ia membelinya dari luar koperasi
Manfaat berkoperasi berikutnya adalah nilai tawar koperasi untuk bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti dengan perbankan. Dengan berkoperasi kita mudah mendapat pembiayaan dari perbankan dibanding kalau anggota secara perorangan mengajukan pembiayaan. Selanjutnya, dengan berkoperasi maka para anggota akan mendapatkan nilai tambah. Contoh dalam keadaan sendiri para anggota tidak bisa mengadakan alat produksi tertentu karena harganya tidak terjangkau. Misalnya alat produksi mesin foto kopi, mesin percetakan, mesin digital printing. Namun melalui koperasi, para anggota mampu mengadakannya karena harga alat produksi yang mahal itu menjadi terjangkau dengan ditanggung bersama.